Tempat hiburan yang direncanakan ini sejalan dengan Tourism Strategy 2030 Abu Dhabi yang bertujuan untuk menjadikan ibu kota Uni Emirat Arab ini sebagai pusat budaya dan inovasi yang lebih hidup dan dinamis. Hal ini diungkapkan oleh H.E. Mohamed Khalifa Al Mubarak, ketua Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi, dalam siaran pers.

“Dengan mengadopsi hiburan mutakhir seperti Sphere, kami tidak hanya meningkatkan profil global kami, tetapi juga menetapkan standar baru dalam pengalaman imersif dan penawaran budaya,” ujar Al Mubarak.

James L. Dolan, ketua eksekutif dan CEO Sphere Entertainment, menyatakan bahwa lokasi di Abu Dhabi akan memperkuat visi perusahaan untuk menciptakan “jaringan global tempat hiburan.”

Namun, pengumuman tersebut tidak mencantumkan detail mengenai lokasi pasti dari venue baru ini. Yang pasti, venue ini akan memiliki skala yang mirip dengan Sphere di Las Vegas yang memiliki kapasitas 20.000 orang. Venue tersebut dibuka pada September 2023 dengan rangkaian pertunjukan dari supergrup rock internasional, U2.

Dengan tinggi 366 kaki (112 meter) dan lebar 516 kaki (157 meter), struktur Sphere di Las Vegas ini disebut-sebut sebagai struktur berbentuk bola terbesar di dunia. Di dalamnya terdapat layar LED wraparound dengan resolusi tertinggi di dunia. Bagian luar Sphere dilapisi dengan 1,2 juta LED seukuran cakram hoki yang bisa diprogram untuk menampilkan gambar dinamis dalam skala besar—lagi-lagi, yang terbesar di dunia.

Biaya pembangunan Sphere di Vegas mencapai $2,3 miliar.

Kerjasama untuk pembangunan Sphere kedua, antara pejabat pariwisata Abu Dhabi dan Sphere Entertainment, masih “tergantung pada finalisasi perjanjian definitif,” menurut siaran pers tersebut. Kemitraan ini akan melibatkan “biaya inisiasi waralaba” yang dibayarkan kepada Sphere Entertainment untuk hak mendirikan venue tersebut. Pembangunan akan dibiayai oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi.

Sayangnya, rincian terkait waktu pembangunan dan perkiraan biaya untuk venue Abu Dhabi belum tersedia.