Prada dan Versace: Dua Raksasa Fashion Bersatu
Kabar besar datang dari dunia fashion. Prada, salah satu brand mewah asal Italia, baru saja mengumumkan akuisisi terhadap Versace, rumah mode legendaris yang selama ini dikenal dengan gaya glamor dan berani. Langkah strategis ini semakin memperkuat posisi Italia di industri fashion global.
Versace sebelumnya dimiliki oleh Capri Holdings, perusahaan asal Amerika Serikat yang juga menaungi Michael Kors dan Jimmy Choo. Namun, pada awal April 2025, Prada mengambil alih kepemilikan dengan nilai akuisisi sebesar €1,25 miliar atau sekitar US$1,38 miliar (setara Rp23,5 triliun). Meski lebih rendah dibandingkan nilai pembelian Capri pada 2018 (sekitar US$2 miliar), akuisisi ini dinilai sangat strategis bagi Prada.
Prada akuisisi Versace Langkah Strategis Menghadapi LVMH dan Kering
Industri fashion saat ini sangat kompetitif. Grup raksasa seperti LVMH (pemilik Louis Vuitton, Dior, dll.) dan Kering (pemilik Gucci, Balenciaga, dll.) telah mendominasi pasar global. Dengan mengakuisisi Versace, Prada berharap bisa menciptakan kekuatan baru yang mampu bersaing secara langsung dengan dua raksasa tersebut.
Keduanya—Prada dan Versace—memiliki ciri khas yang kuat. Prada dikenal dengan pendekatan minimalis dan futuristik, sedangkan Versace terkenal karena desainnya yang bold dan penuh statement. Gabungan dua identitas ini berpotensi menciptakan sinergi yang unik dan sangat menjanjikan secara bisnis.
Identitas Kreatif Tetap Dipertahankan
Salah satu hal yang jadi perhatian fans fashion adalah: apakah Versace akan tetap “jadi dirinya sendiri” setelah masuk ke bawah Prada? Menurut pernyataan resmi dari manajemen Prada, mereka berkomitmen mempertahankan identitas kreatif Versace. Itu artinya, gaya khas Donatella Versace tetap akan hadir, walaupun kini berada dalam struktur bisnis yang berbeda.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa Prada tidak hanya ingin memperluas kekuatan bisnis, tapi juga menjaga warisan fashion Italia yang sudah mendunia.
Kenapa Sekarang? Timing Adalah Segalanya
Mengapa akuisisi ini dilakukan sekarang? Ada beberapa faktor. Pertama, kondisi pasar luxury goods global memang sedang naik—terutama dari pasar Asia dan Timur Tengah. Kedua, tekanan dari raksasa seperti LVMH membuat brand-brand besar mencari cara untuk saling memperkuat.
Ketiga, akuisisi ini juga bisa dilihat sebagai bagian dari “repatriasi” brand Italia—membawa kembali brand besar seperti Versace ke tangan perusahaan dalam negeri. Ini bisa membangkitkan rasa nasionalisme bisnis yang kuat, dan memperkuat posisi Italia sebagai pusat mode dunia.