Kondisi Terkini Dunia Malam Inggris (
UK nightlife post-pandemic )
BBC baru saja merilis dokumenter berjudul Nightclubs: Is the Party Over? yang mengangkat realita kelam dunia malam Inggris setelah pandemi COVID-19. Tidak hanya terpuruk karena pembatasan aktivitas selama pandemi, tapi juga semakin tertekan oleh krisis biaya hidup yang berkepanjangan. Dokumenter ini membedah fenomena penurunan klub malam di Inggris sejak 2020, di mana lebih dari sepertiga tempat hiburan malam resmi tutup.
Suara dari Pelaku Industri
Dalam dokumenter ini, nama-nama besar seperti SHERELLE, Ahadadream, dan I. JORDAN turut memberikan pandangan pribadi mereka. SHERELLE menekankan bahwa kini clubbing terasa seperti “kemewahan”, bukan lagi ruang ekspresi yang inklusif. Sementara itu, pendiri klub legendaris Hope Works di Sheffield, Liam O’Shea, menyebut klub malam sebagai ruang vital tempat orang menemukan identitas dan komunitas mereka. Namun kini, ruang-ruang itu perlahan menghilang satu per satu.
Data Menunjukkan Penurunan Tajam
Michael Kill, CEO dari Night Time Industries Association, mengungkapkan bahwa 7 dari 10 pelaku industri ini kini berada di ambang kerugian atau hanya bisa bertahan dengan untung minim. Dalam tren penurunan saat ini, diprediksi bahwa dunia klub malam Inggris akan sepenuhnya hilang pada akhir 2029 jika tidak ada tindakan drastis. Ia juga menekankan bahwa bukan masyarakat yang malas keluar malam, melainkan mereka tidak lagi mampu secara finansial.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Dokumenter ini tidak hanya menyorot masalah, tapi juga menyerukan kolaborasi komunitas. Para pelaku industri berharap bisa membangun kembali kultur nightlife lewat pendekatan DIY dan aksi nyata di lapangan—bukan hanya eksistensi digital semata. Tujuan akhirnya adalah memastikan bahwa dunia malam tetap hidup dan dapat diakses semua kalangan.
UK nightlife post-pandemic
