Bila kita berbicara tentang Skena Drum & Bass Indonesia, otomatis nama Javabass Soundsystem langsung looping di benak kita, bendera komunitas DnB paling berpengaruh di tanah air, resmi menginjak anniversary ke-25. Dibentuk oleh DJ Jerome, FanDyFMC, Tara, dan Josef pada akhir 1999 di Jakarta, Javabass bukan sekadar kolektif, tetapi juga rumah bagi para junglist yang ingin menikmati musik yang mereka cintai.

Sejak awal, Javabass memiliki misi memperkuat kultur jungle dan DnB di Indonesia. Mereka tak hanya menghadirkan rave berkualitas, tetapi juga mencatat sejarah dengan menjadi komunitas EDM dengan series party terbanyak di Indonesia. Dari era Junglably Loud dan Artcore Nation, hingga event legendaris Phunktion dan Therapy, mereka berhasil menjaga bara semangat DnB tetap menyala.

Tak hanya menciptakan pesta yang ikonik, Javabass juga berkolaborasi dengan berbagai kolektif dan label seperti Future, Dub Container, Echosystem, Original Naro, dan Nepathya, serta menghadirkan nama-nama besar dunia seperti Frenzic (Jakarta Movement 2004). Selain itu, mereka turut aktif dalam SEA Drum & Bass Movement, memperkenalkan scene Asia Tenggara ke kancah global.

Dengan dedikasi selama 25 tahun, Javabass Soundsystem terus menjadi pionir yang menginspirasi generasi baru pecinta DnB di Indonesia. Dari Jakarta hingga Bali, dari rave underground hingga penghargaan REDMA Special Dedication Award, Javabass membuktikan bahwa Drum & Bass di Indonesia bukan sekadar genre—ini adalah sebuah movement.

View this post on Instagram

A post shared by JAVABASS SOUNDSYSTEM (@javabasssoundsystem)